- PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN January 6th, 2010 PEMANFAATAN
TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN Saat ini
komputer bukan lagi merupakan barang mewah, alat ini sudah digunakan di
berbagai bidang pekerjaan seperti halnya pada bidang pendidikan. Pada
awalnya komputer dimanfaatkan di sekolah sebagai penunjang kelancaran
pekerjaan bidang administrasi dengan memanfaatkan software Microsoft word,
excel dan access. Dengan masuknya materi Teknologi Informasi dan
Komunikasi dalam kurikulum baru, maka peranan komputer sebagai salah satu
komponen utama dalam TIK mempunyai posisi yang sangat penting sebagai
salah satu media pembelajaran. Kutipan dari Kurikulum untuk Mata Pelajaran
Teknologi Informasi dan Komunikasi · Visi mata pelajaran Teknologi
Informasi dan Komunikasi yaitu agar siswa dapat dan terbiasa menggunakan
perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi secara tepat dan optimal
untuk mendapatkan dan memproses informasi dalam kegiatan belajar, bekerja,
dan aktifitas lainnya sehingga siswa mampu berkreasi, mengembangkan sikap
imaginatif, mengembangkan kemampuan eksplorasi mandiri, dan mudah
beradaptasi dengan perkembangan baru di lingkungannya · Melalui mata
pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi diharapkan siswa dapat
terlibat pada perubahan pesat dalam kehidupan yang mengalami penambahan
dan perubahan dalam penggunaan beragam produk teknologi informasi dan
komunikasi.
- Siswa menggunakan perangkat
Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk mencari, mengeksplorasi,
menganalisis, dan saling tukar informasi secara efisien dan efektif.
Dengan menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi, siswa akan dengan
cepat mendapatkan ide dan pengalaman dari berbagai kalangan. Penambahan
kemampuan siswa karena penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi akan
mengembangkan sikap inisiatif dan kemampuan belajar mandiri, sehingga
siswa dapat memutuskan dan mempertimbangkan sendiri kapan dan dimana
penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi secara tepat dan optimal,
termasuk apa implikasinya saat ini dan dimasa yang akan datang. Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) mencakup dua aspek, yaitu Teknologi
Informasi dan Teknologi Komunikasi. Teknologi Informasi, meliputi segala
hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu,
manipulasi, dan pengelolaan informasi. Teknologi Komunikasi merupakan
segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan
mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Karena itu,
Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi adalah suatu padanan yang
tidak terpisahkan yang mengandung pengertian luas tentang segala kegiatan
yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan
transfer/pemindahan informasi antar media. · Secara khusus, tujuan
mempelajari Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah: 1. Menyadarkan
siswa akan potensi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang
terus berubah sehingga siswa dapat termotivasi untuk
- mengevaluasi dan mempelajari
Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai dasar untuk belajar sepanjang
hayat. 2. Memotivasi kemampuan siswa untuk bisa beradaptasi dan
mengantisipasi perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi, sehingga
siswa bisa melaksanakan dan menjalani aktifitas kehidupan seharihari secara
mandiri dan lebih percaya diri. 3. Mengembangkan kompetensi siswa dalam
menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk mendukung kegiatan
belajar, bekerja, dan berbagai aktifitas dalam kehidupan seharihari. 4.
Mengembangkan kemampuan belajar berbasis Teknologi Informasi dan
Komunikasi, sehingga proses pembelajaran dapat lebih optimal, menarik, dan
mendorong siswa terampil dalam berkomunikasi, terampil mengorganisasi
informasi, dan terbiasa bekerjasama. 5. Mengembangkan kemampuan belajar
mandiri, berinisiatif, inovatif, kreatif, dan bertanggungjawab dalam
penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk pembelajaran, bekerja,
dan pemecahan masalah seharihari. 3 Dengan melihat isi dari kurikulum
tersebut, kita harus mengintegrasikan TIK dalam proses belajar mengajar di
madrasah bukan hanya untuk mata pelajaran teknologi dan informasi saja.
Melihat kondisi TIK pada saat ini dan perkembangannya di masa datang, kita
harus mempersiapkan diri dan melakukan perencanaan yang matang dalam
mengimplementasikan TIK di madrasah. Jika kita tidak memulainya sekarang
maka madrasah sebagai salah satu institusi pendidikan selain sekolah yang
berada dibawah Depdiknas akan tertinggal oleh sekolah lain. Jika ini
terjadi, usaha kita
- akan semakin berat untuk mensejajarkan madrasah dengan sekolah lain. Di satu sisi, kita sedang berusaha mengejar ketertinggalan dalam mata pelajaran khususnya MIPA dan Bahasa Inggris, di sisi lain TIK akan membuat kita tertinggal semakin jauh. Mengamati Program Pengembagan TIK yang dilakukan Depdiknas Untuk mengejar ketertinggalan pemanfaatan TIK di sekolah dari negara lain, saat ini Depdiknas mempunyai program pengembangan TIK secara besarbesaran. Ada tiga posisi penting di Depdiknas dalam program pengembangan TIK, yaitu: 1. Bidang kejuruan, TIK menjadi salah satu jurusan di SMK. Pengembangan TIK secara teknis baik hardware dan software masuk dalam kurikum pendidikan. Dibentuknya ICT center di seluruh Indonesia. Untuk menghubungkan sekolahsekolah di sekitar ICT center dibangun WAN (Wireless Area Network) Kota. 2. Pustekkom, sebagai salah satu ujung tombak dalam pengembangan TV pendidikan interaktif, Elearning dan ESMA. Program ini bertujuan untuk mempersempit jurang perbedaan kualitas pendidikan antara kota besar dengan daerah. 3. Jardiknas (Jejaring Pendidikan Nasional), bertujuan untuk mengintegrasikan kedua program di atas agar terbentuk sebuah jaringan yang menghubungkan semua sekolah di Indonesia. Sehingga diperkirakan di masa depan semua sekolah di Indonesia akan terkoneksi dengan internet. Melihat program yang diadakan oleh Depdiknas kita bisa memanfaatkan fasilitas tersebut karena bersifat terbuka. 4 Pengembangan TIK di Madrasah secara Mandiri Kita belum terlambat untuk mempersiapkan diri dalam penguasaan TIK sebagai media
- OHP atau chart. Peralatan yang digunakan sekarang biasanya menggunakan 5 sebuah komputer/laptop dan LCD proyektor. Ada beberapa keuntungan jika kita memanfaatkan TIK diantaranya kita bisa menampilkan animasi dan film, sehingga tampilannya menjadi lebih menarik dan memudahkan siswa untuk menangkap materi yang kita sampaikan. Software yang paling banyak digunakan untuk presentasi adalah Microsoft Powerpoint. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan bahan presentasi, diantaranya: a. Jangan terlalu banyak tulisan yang harus ditampilkan. b. Tulisan jangan terlalu kecil karena harus dilihat oleh banyak siswa. c. Perbanyak memasukkan gambar dan animasi d. Usahakan bentuk presentasi yang interaktif. 2. Demonstrasi Demontrasi biasanya digunakan untuk menampilkan suatu kegiatan di depan kelas, misalnya eksperimen. Kita bisa membuat suatu film caracara melakukan suatu kegiatan misalnya cara melakukan pengukuran dengan mikrometer yang benar atau mengambil sebagian kegiatan yang penting. Sehingga dengan cara ini siswa bisa kita arahkan untuk melakukan kegiatan yang benar atau mengambil kesimpulan dari kegiatan tersebut. Cara lain adalah memanfaatkan media internet, kita bisa menampilkan animasi yang berhubungan dengan materi yang kita ajarkan (meskipun tidak semuanya tersedia). Sebagai contoh untuk menampilkan arah vektor dari perkalian silang kita bisa mengakses internet dengan alamat http://www.upscale.utoronto.ca/GeneralInterest/Harrison/Flash/ClassMec hanics/
- digunakan untuk membantu siswa
dalam proses belajar mengajar. Tetapi semua itu tergantung kepada kita
bagaimana cara memanfaatkannya. Konsep dan Perencanaan dalam Automasi
Perpustakaan January 6th, 2010 Konsep dan Perencanaan dalam Automasi
Perpustakaan Oleh : Ikhwan Arif * Makalah Seminar dan Workshop Sehari “
Membangun Jaringan Perpustakaan Digital dan Otomasi Perpustakaan menuju
Masyarakat Berbasis Pengetahuan “ UMM 4 Oktober 2003 Pendahuluan Penerapan
Teknologi Informasi (TI) saat ini telah menyebar hampir di semua bidang
tidak terkecuali di perpustakaan. Perpustakaan sebagai institusi pengelola
informasi merupakan salah satu bidang penerapan teknologi informasi yang
berkembang dengan pesat. Perkembangan dari penerapan teknologi informasi
bisa kita lihat dari perkembangan jenis perpustakaan yang selalu berkaitan
dengan dengan teknologi informasi, diawali dari perpustakaan manual,
perpustakaan terautomasi, perpustakaan digital atau cyber library. Ukuran
perkembangan jenis perpustakaan banyak diukur dari penerapan teknologi
informasi yang digunakan dan bukan dari skala ukuran lain seperti besar
gedung yang digunakan, jumlah koleksi yang tersedia maupun jumlah
penggunanya. Kebutuhan akan TI sangat berhubungan dengan peran dari
perpustakaan sebagai kekuatan dalam pelestarian dan penyebaran informasi
ilmu pengetahuan dan kebudayaan yang berkembang seiring
- dengan menulis, mencetak,
mendidik dan kebutuhan manusia akan informasi. Perpustakaan membagi rata
informasi dengan cara mengidentifikasi, mengumpulkan, mengelola dan
menyediakanya untuk umum. Penerapan teknologi informasi di perpustakaan
dapat difungsikan dalam berbagai bentuk, antara lain: 1. Penerapan
teknologi informasi digunakan sebagai Sistem Informasi Manajemen
Perpustakaan. Bidang pekerjaan yang dapat diintegrasikan dengan sistem
informasi perpustakaan adalah pengadaan, inventarisasi, katalogisasi, sirkulasi
bahan pustaka, pengelolaan anggota, statistik dan lain sebagainya. Fungsi
ini sering diistilahkan sebagai bentuk Automasi Perpustakaan. 2. Penerapan
teknologi informasi sebagai sarana untuk menyimpan, mendapatkan dan
menyebarluaskan informasi ilmu pengetahuan dalam format digital. Bentuk
penerapan TI dalam perpustakaan ini sering dikenal dengan Perpustakaan
Digital. Kedua fungsi penerapan teknologi informasi ini dapat terpisah
maupun terintegrasi dalam suatu sistem informasi tergantung dari kemampuan
software yang digunakan, sumber daya manusia dan infrastruktur peralatan
teknologi informasi yang mendukung keduanya. Dalam makalah ini selanjutnya
akan membahas tentang automasi perpustakaan. Faktor Penggerak • Kemudahan
mendapatkan produk TI • Harga semakin terjangkau untuk memperoleh produk
TI • Kemampuan dari teknologi informasi • Tuntutan layanan masyarakat
serba “klick” Alasan lain • Mengefisiensikan dan mempermudah pekerjaan
dalam perpustakaan • Memberikan layanan yang lebih baik kepada pengguna perpustakaan
• Meningkatkan citra perpustakaan • Pengembangan infrastruktur nasional,
regional dan global.
- Peranan Katalog dalam Automasi
Perpustakaan Katalog adalah keterangan singkat atau wakil dari suatu
dokumen. Katalog perpustakaan elektronik adalah jantung dari sebuah sistem
perpustakaan yang terautomasi. Sub sistem lain seperti OPAC dan sirkulasi
berinteraksi dengannya dalam menyediakan layanan automasi. Sebuah sistem
katalog yang dirancang dengan baik merupakan faktor kunci keberhasilan
penerapan automasi perpustakaan. Cakupan dari Automasi Perpustakaan •
Pengadaan koleksi • Katalogisasi, inventarisasi • Sirkulasi, reserve,
inter-library loan • Pengelolaan penerbitan berkala • Penyediaan katalog
(OPAC) • Pengelolaan anggota Bagaimana mengenai Layanan Referens ? Layanan
referens tidak termasuk dalam bagian yang terintegrasi dari suatu sistem
automasi perpustakaan, namun yang lebih penting adalah penyediaan
teknologi informasi yang digunakan dalam layanan referens. Layanan
informasi referens dikembangkan dengan menyediakan koleksi dalam bentuk
digital yang dikemas dalam CD-ROM dan akses informasi ke jaringan luar
(LAN, WAN, Internet) Peran CD-ROM • Mempercepat akses informasi multi
media baik itu berupa abstrak, indeks, bahan full text, dalam bentuk digital
tanpa mengadakan hubungan ke jaringan komputer. • Media back-up / cadangan
data perpustakaan dan sarana koleksi referens bagi perpustakaan lain.
Peran Internet • Untuk mengakses infrormasi multimedia dalam resource
internet. • Sarana telekomunikasi dan distribusi informasi. • Untuk
membuat homepage, penyebarluasan katalog dan informasi.
- Keperluan Pengguna Pustakawan
harus dapat melayani keperluan pengguna seperti permintaan akan akses yang
lebih cepat ke informasi yang diperlukan dari dalam maupun luar perpustakaan.
Dengan begitu diharapkan agar para pustakawan mahir dalam penggunaan
teknologi informasi sehingga mereka dapat membantu pengguna perpustakaan
dalam menemukan informasi yang diperlukan. Apa yang harus diketahui dan
dikerjakan oleh pustakawan dalam mengautomasikan perpustakaannya : • Faham
akan maksud dan ruang lingkup dan unsur dari AP • Faham dan bisa
mengapresiasi pentingnya melaksanakan analisis sistem yang menyeluruh
sebelum merencanakan desain sistem • Faham akan dan bisa mengapresiasi manfaat
analisis sistem dan desain, implementasi, evaluasi dan maintenance. •
Faham akan proses evaluasi software sejalan dengan proposal sebelum
menentukan sebuah sistem • Faham akan dan bisa mengapresiasi pentingnya
pelatihan untuk staf dan keterlibatan mereka dalam seluruh proses kerja
Unsu-unsur Automasi Perpustakaan Dalam sebuah sistem automasi perpustakaan
terdapat beberapa unsur atau syarat yang saling mendukung dan terkait satu
dengan lainnya, unsur-unsur atau syarat tersebut adalah : 1. Pengguna (users)
Pengguna merupakan unsur utama dalam sebuah sistem automasi perpustakan.
Dalam pembangunan sistem perpustakaan hendaknya selalu dikembangkan
melalui konsultasi dengan pengguna-penggunanya yang meliputi pustakawan,
staf yang nantinya sebagai operator atau teknisi serta para anggota
perpustakaan. Apa misi organisasi tersebut? Apa kebutuhan informasi mereka
? Seberapa melek komputerkah mereka? Bagaimana sikap mereka ? Apakah
pelatihan dibutuhkan? Itu adalah beberapa pertanyaan yang harus dijawab
dalam mengembangkan sebuah sistem automasi perpustakaan. Automasi
Perpustakaan baru bisa dikatakan baik bila memenuhi kebutuhan pengguna
baik staf maupun
- anggota perpustakaan. Tujuan
daripada sistem automasi perpustakaan adalah untuk memberikan manfaat
kepada pengguna. Konsultasikan dengan pengguna untuk menentukan kebutuhan-
kebutuhan mereka. Namun perlu hati-hati terhadap penilaian keliru yang
dilakukan oleh pengguna mengenai kebutuhan dan persepsi tentang apa yang
bisa dan tidak bisa dilakukan oleh suatu sistem komputer . Kebutuhan dapat
dirincikan terlalu banyak atau terlalu sedikit dan kadang-kadang persepsi
bisa juga keliru. Staf yang bersangkutan harus dilibatkan mulai dari tahap
perencanaan dan pelaksanaan sistem. Masukan dari masing-masing staf harus
dikumpulkan untuk menjamin kerjasama mereka. Tenaga-tenaga inti yang
dilatih untuk menjadi operator, teknisi dan adminsitrator sistem harus
diidentifikasikan dan dilatih sesuai bidang yang akan dioperasikan. 2.
Perangkat Keras (Hardware) Komputer adalah sebuah mesin yang dapat
menerima dan mengolah data menjadi informasi secara cepat dan tepat.
Pendapat lain mengatakan bahwa komputer hanya sebuah komponen fisik dari
sebuah sistem komputer yang memerlukan program untuk menjalankannya. Dari
beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa komputer adalah sebuah
alat dimana kemampuanya sangat tergantung pada manusia yang mengoperasikan
dan software yang digunakan. Kecenderungan perkembangan komputer : •
Ukuran fisik mengecil dengan kemampuan yang lebih besar • Harga terjangkau
(murah) • Kemampuan penyimpanan data berkapasitas tinggi • Transfer
pengiriman data yang lebih cepat dengan adanya jaringan Dalam memilih
perangkat keras yang pertama adalah menentukan staf yang bertanggung jawab
atas pemilihan dan evaluasi hardware sebelum transaksi pembelian. Adanya
staf yang bertanggung jawab adalah untuk mengurangi ketergantungan
terhadap pihak lain dan menghindari dampak buruk yang mungkin timbul. Hal
lain adalah adanya dukungan teknis serta garansi produk dari vendor penyedia
komputer.
- 3. Perangkat Lunak (Software)
Perangkat lunak diartikan sebagai metode atau prosedur untuk
mengoperasikan komputer agar sesuai dengan permintaan pemakai.
Kecenderungan dari perangkat lunak sekarang mampu diaplikasikan dalam
berbagai sistem operasi, mampu menjalankan lebih dari satu program dalam
waktu bersamaan (multi-tasking), kemampuan mengelola data yang lebih
handal, dapat dioperasikan secara bersama-sama (multi- user). Untuk
mendapatkan software kini sudah banyak tersedia baik dari luar maupun
dalam negeri dengan berbagai keunggulan yang ditawarkan dan harga yang
bervariasi. Di perpustakaan software yang dikenal antara lain CDS/ISIS,
WINISIS yang mudah didapat dan gratis freeware dari Unesco atau dari
beberapa perguruan tinggi sekarang telah banyak membuat dan mengembangakan
sistem perpustakaannya sendiri seperti SIPUS 2000 di UGM, Sipisis di IPB.
Masih banyak lagi perguruan tinggi dan institusi pengembang software yang
mengembangkan SIP dengan kemampuan yang tidak kalah sip. Sistem Informasi
Perpustakaan ini difungsikan untuk pekerjaan operasional perpustakaan,
mulai dari pengadaan, katalogisasi, inventarisasi, keanggotaan, OPAC,
pengelolaan terbitan berkala, sirkulasi, dan pekerjaan lain dalam lingkup
operasi perpustakaan. Kriteria Penilaian Software Suatu software
dikembangkan melalui suatu pengamatan dari suatu sistem kerja yang
berjalan, untuk menilia suatu software tentu saja banyak kriteria yang
harus diperhatikan. Beberapa criteria untuk menilia software adalah
sebagai berikut : • Kegunaan : fasilitas dan laporan yang ada sesuai
dengan kebutuhan dan menghasilkan informasi tepat pada waktu (realtime)
dan relevan untuk proses pengambilan keputusan. • Ekonomis : biaya yang
dikeluarkan sebanding untuk mengaplikasikan software sesuai dengan hasil
yang didapatkan. • Keandalan : mampu menangani operasi pekerjaan dengan
frekuensi besar dan terus-menerus. • Kapasitas : mampu menyimpan data
dengan jumlah besar dengan kemampuan temu kembali yang cepat.
- • Sederhana : menu-menu yang
disediakan dapat dijalankan dengan mudah dan interaktif dengan pengguna •
Fleksibel : dapat diaplikasikan di beberapa jenis sistem operasi dan
institusi serta maupun memiliki potensi untuk dikembangkan lebih lanjut.
Menentukan Software • Membangun sendiri • Mengontrakan keluar • Membeli
software jadi yang ada di pasaran Pilihan apapun yang dijatuhkan, software
harus • Sesuai dengan keperluan • Memiliki ijin pemakaian • Ada dukungan
teknis, pelatihan , dokumentasi yang relevan serta pemeliharaan. •
Menentukan staf yang bertanggungjawab atas pemilihan dan evaluasi
software. Memilih dan membeli perangkat lunak merupakan suatu proses
tersedianya dukungan pemakai, karena diperlukan banyak pelatihan dan
pemecahan masalah sebelum sistem tersebut dapat berjalan dengan baik. Salah
satu cara untuk memastikan dukungan pelanggan adalah memilih perangkat
lunak yang digunakan oleh sejumlah perpustakaan. Sekelompok besar pengguna
biasanya menjustifikasikan layanan dukungan pelanggan sebagai hal yang
subtansial. Selain itu, pengguna dapat saling membantu dalam pemecahan
masalah. Spesifikasi perangkat keras harus memenuhi kebutuhan-kebutuhan
minimum operasi perangkat lunak. 4. Network / Jaringan Jaringan komputer
telah menjadi bagian dari automasi perpustakaan karena perkembangan yang
terjadi di dalam teknologi informasi sendiri serta adanya kebutuhan akan
pemanfaatan sumber daya bersama melalui teknologi.
- Komponen perangkat keras
jaringan antara lain : komputer sebagai server dan klien, Network
Interface Card ( LAN Card terminal kabel (Hub), jaringan telepon atau
radio, modem. Hal yang harus diperhatikan dalam membangun jaringan
komputer adalah : • Jumlah komputer serta lingkup dari jaringan (LAN, WAN)
• Lokasi dari hardware : komputer, kabel, panel distribusi, dan sejenisnya
• Protokol komunikasi yang digunakan • Menentukan staf yang bertanggun
jawab dalam pembangunan jaringan. 5. Data Data merupakan bahan baku
informasi, dapat didefinisikan sebagai kelompok teratur simbol-simbol yang
mewakili kuantitas, fakta, tindakan, benda, dan sebagainya. Data terbentuk
dari karakter, dapat berupa alfabet, angka, maupun simbol khusus seperti
*, $ dan /. Data disusun mulai dari bits, bytes, fields, records, file dan
database. Sistem informasi menerima masukan data dan instruksi, mengolah
data tersebut sesuai instruksi, dan mengeluarkan hasilnya. Fungsi
pengolahan informasi sering membutuhkan data yang telah dikumpulkan dan
diolah dalam periode waktu sebelumnya, karena itu ditambahkan sebuah
penyimpanan data file (data file storage) ke dalam model sistem informasi;
dengan begitu, kegiatan pengolahan tersedia baik bagi data baru maupun
data yang telah dikumpulkan dan disimpan sebelumnya. Gambar 1. Model dasar
sistem informasi Data Pengolaha n Informasi Gambar 2. Model Pengembangan
Sistem Informasi Penyimpanan Masukan Pengolahan Keluaran
- Standar basis data katalog
Kerjasama antar perpustakaan secara elektronik telah berkembang seiring
dengan perkembangan teknologi yang telah memungkinkan untuk itu dan
didasari adanya kebutuhan untuk menggunakan sumber daya bersama. Bentuk
tukar-menukar maupun penggabungan data katalog koleksi adalah suatu hal
yang sudah biasa terjadi dalam perpustakaan, kerjasama dapat dilakukan
jika masing-masing perpustakaan itu memiliki kesamaan dalam format
penulisan data katalog data. Persoalan yang sering dihadapi dalam
kerjasama tukar-menukar atau penggabungan data adalah banyaknya data yang
ditulis dengan suka-suka yaitu tidak memperhatikan standar yang ada.
Pekerjaan konversi data merupakan hal yang membosankan dan memakan banyak
waktu. Sering data katalog dalam perpustakaan tidak menggunakan standar,
hal ini banyak terjadi karena kurangnya pemahaman akan manfaat standar
penulisan data. Pertemuan-pertemuan mungkin perlu sering diadakan diantara
anggota-anggota jaringan perpustakaan untuk menentukan standar-standar dan
prosedur-prosedur yang digunakan bersama. Persoalan lain dalam
standardisasi format penulisan data katalog adalah bahasa. Kebanyakan
perpustakaan mengkoleksi materi yang menggunakan bahasa pengantar
berbeda-beda. Bagaimana dengan bahasa pengantar cantuman katalog itu
sendiri? Informasi judul jelas harus diisi sesuai dengan judul koleksi yang
bersangkutan. Bagaimana dengan kolom subjek dan kata kunci? Haruskah diisi
dengan bahasa nasional (Bahasa Indonesia untuk perpustakaan di Indonesia)
atau dengan bahasa internasional (Bahasa Inggris)? Lebih jauh lagi,
bagaimana kita memberi nama pada kolom-kolom isian, dengan Bahasa
Indonesia (judul, pengarang, penerbit, dsb.) atau bahasa Inggris (title,
author, publisher etc.)? Bagaimana dengan koleksi yang berpengantar
bahasa-bahasa lain seperti Arab, China atau Korea ? Metadata Metada
merupakan istilah baru dan bukan merupakan konsep baru di dunia pengelola
informasi. Perpustakaan sudah lama menciptakan metada dalam bentuk
pengkatalokan koleksi .
- Definisi metadata sangat
beragam ada yang mengatakan “data tentang data” atau “informasi tentang
informasi”, pengertian dari beberapa definisi tersebut bahwa metadata
adalah sebagai bentuk pengindentifikasian, penjelasan suatu data, atau
diartikan sebagai struktur dari sebuah data. Dicontohkan metadata dari
katalog buku terdiri dari : judul, pengarang, penerbit, subyek dan
sebagainya. Metada yang biasa digunakan di perpustakaan adalah Marc dan
Dublin Core. INDOMARC Machine Readable Cataloging (MARC) merupakan salah
satu hasil dan juga sekaligus salah satu syarat penulisan katalog koleksi
bahan pustaka perpustakaan. Standar metadata katalog perpustakaan ini
dikembangkan pertama kali oleh Library of Congress, format LC MARC
ternyata sangat besar manfaatnya bagi penyebaran data katalogisasi bahan
pustaka ke berbagai perpustakaan di Amerika Serikat. Keberhasilan ini membuat
negara lain turut mengembangkan format MARC sejenis bagi kepentingan
nasionalnya masing-masing. Format INDOMARC merupakan implementasi dari
International Standard Organization (ISO) Format ISO 2719 untuk Indonesia,
sebuah format untuk tukar-menukar informasi bibliografi melalui format
digital atau media yang terbacakan mesin (machine-readable) lainnya.
Informasi bibliografi biasanya mencakup pengarang, judul, subyek, catatan,
data penerbitan dan deskripsi fisik. Indomarc menguraikan format cantuman bibliografi
yang sangat lengkap terdiri dari 700 elemen dan dapat mendeskripsikan
dengan baik kebanyakan objek fisik sumber pengetahuan, seperti jenis
monograf (BK), manuskrip (AM), dan terbitan berseri (SE) termasuk; Buku
Pamflet, Lembar tercetak, Atlas, Skripsi, tesis dan disertasi (baik
diterbitkan ataupun tidak), dan Jurnal Buku Langka. Dublin Core Dublin
Core merupakan salah satu skema metadata yang digunakan untuk web resource
description and discovery. Gagasan membuat standar baru agaknya
dipengaruhi oleh rasa kurang puas dengan standar MARC yang dianggap
terlalu banyak unsurnya dan beberapa istilah yang hanya dimengerti oleh
pustakawan serta kurang bisa digunakan untuk sumber
- informasi dalam web. Elemen Dublin Core dan MARC intinya bisa saling dikonversi. Metadata Dublin Core memiliki beberapa kekhususan sebagai berikut: a. Memiliki deskripsi yang sangat sederhana b. Semantik atau arti kata yang mudah dikenali secara umum. c. Expandable memiliki potensi untuk dikembangkan lebih lanjut. Dublin Core terdiri dari 15 unsur yaitu : 1. Title : judul dari sumber informasi 2. Creator : pencipta sumber informasi 3. Subject : pokok bahasan sumber informasi, biasanya dinyatakan dalam bentuk kata kunci atau nomor klasifikasi 4. Description : keterangan suatu isi dari sumber informasi, misalnya berupa abstrak, daftar isi atau uraian 5. Publisher : orang atau badan yang mempublikasikan sumber informasi 6. Contributor : orang atau badan yang ikut menciptakan sumber informasi 7. Date : tanggal penciptaan sumber informasi 8. Type : jenis sumber informasi, nover, laporan, peta dan sebagainya 9. Format : bentuk fisik sumber informasi, format, ukuran, durasi, sumber informasi 10. Identifier : nomor atau serangkaian angka dan huruf yang mengidentifikasian sumber informasi. Contoh URL, alamat situs 11. Source : rujukan ke sumber asal suatu sumber informasi 12. Language : bahasa yang intelektual yang digunakan sumber informasi 13. Relation : hubungan antara satu sumber informasi dengan sumber informasi lainnya. 14. Coverage : cakupan isi ditinjau dari segi geografis atau periode waktu
- Tahap Hasil Persiapan • Definisi masalah • Maksud dan tujuan • Kerangka kerja • Perkiraan waktu dan biaya Survei • Analisa kond. sumber daya • Analisa kebutuhan • Analisa sistem berjalan Disain • Menyusun logika kerja sistem • Disain data, table, database, relasi. • Disain input, proses dan output • Spes. peralatan yang diperlukan Pembangunan • Pembuatan program aplikasi. • Instalasi software, jaringan klien server • Dokumentasi Uji coba • Tes sistem keseluruhan • Evaluasi, perbaikan Training • Training : staf,operator, teknisi, administrator • Sosialisasi Operasional • Sistem siap digunakan. • Bantuan teknis • Pengembangan lebih lanjut Kesimpulan Unsur dan syarat automasi perpustakaan ada banyak. Biasanya, pustakawan berharap terlalu banyak dari sistem ini dan oleh karenannya merasa kecewa bilamana sistem tersebut tidak bekerja seperti yang diharapkan. Untuk memastikan adanya keberhasilan dalam automasi perpustakaan dibutuhkan kerjasama yang optimal dan berkelanjutan
iyaa jok
BalasHapusiya dit :D
HapusApa kuwe jok ?
BalasHapusbaguss, apalagi kalau dirapiin lagi :D
BalasHapushhehehe jare apa tos ?
BalasHapusmakasih syani atas masukannya :)
BalasHapus